Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh kebingungan, kita seringkali lupa bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing langkah kita. Bukan hanya untuk kepandaian semata, tapi untuk keselamatan jiwa, dan arah hidup yang benar.
Ada satu nasehat yang terucapkan dari salah satu guru saya saat belajar di pondok dulu.
كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ
Artinya :Jadilah engkau (1) orang berilmu, atau (2) orang yang menuntut ilmu, atau (3) orang yang mau mendengarkan ilmu, atau (4) orang yang menyukai ilmu. Dan (5) janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.
Nasihat ini tak hanya memotivasi, tetapi juga mengingatkan. Mari kita renungkan satu per satu.
1. Jadilah Orang Berilmu
Ini adalah puncak dari perjalanan intelektual dan spiritual. Orang berilmu tidak hanya cerdas, tapi juga bijaksana. Ia tahu kapan bicara dan kapan diam. Ilmunya bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk membawa manfaat bagi sekitar. Menjadi orang berilmu berarti menjadi pelita dalam kegelapan.
2. Atau Orang yang Menuntut Ilmu
Tak semua orang langsung bisa mengajar. Menuntut ilmu adalah tahap awal dan berkelanjutan. Seorang penuntut sejati tahu bahwa ilmu tak pernah habis digali. Dengan menjadi penuntut, kita menunjukkan sikap rendah hati, semangat memperbaiki diri, dan kesiapan untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
3. Atau Orang yang Mau Mendengarkan Ilmu
Ada kalanya kita belum bisa belajar secara aktif. Tapi kita masih bisa duduk dan mendengar. Mendengarkan ilmu adalah bentuk penghormatan kepada kebenaran. Meskipun tampak pasif, mendengar dengan hati terbuka bisa menjadi awal perubahan besar dalam hidup.
4. Atau Orang yang Mencintai Ilmu
Inilah posisi yang tidak kalah mulia. Cinta kepada ilmu akan menuntun seseorang untuk mendekati kebenaran, meski mungkin belum bisa belajar secara rutin atau mendalam. Rasa cinta itu akan menjaga hati tetap haus akan pengetahuan, dan membuka pintu hidayah dari arah yang tak disangka.
Tapi Jangan Jadi yang Kelima
Siapakah yang kelima itu?
Yaitu orang yang tidak berilmu, tidak mau belajar, enggan mendengar, dan tidak mencintai ilmu. Mereka menutup diri dari cahaya dan berjalan dalam kegelapan. Inilah posisi yang paling merugikan. Mereka yang seperti inilah yang dikatakan: "maka kamu akan celaka."
Bukan karena bodoh, tapi karena memilih untuk tetap bodoh. Bukan karena tidak bisa belajar, tapi karena menolak belajar. Dan bukan karena tidak tahu, tapi karena tidak mau tahu.
Tentukan pilihanmu sekarang. Setiap hari adalah kesempatan untuk memilih. Mau jadi orang yang bagaimana? mungkin kita belum bisa jadi ulama, guru, atau penulis buku. Tapi kita bisa mulai dengan mencintai ilmu, mendengarkan dengan ikhlas, atau membuka buku dan membaca walau hanya satu halaman.
Yang penting: jangan jadi yang kelima. Karena dari situlah celaka bermula.
Wallahu A'lam.
Komentar
Posting Komentar