Langsung ke konten utama

Pilih Posisi Mulia: Jangan Jadi yang Kelima

Penulis: Rezal Fajmi

    Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh kebingungan, kita seringkali lupa bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing langkah kita. Bukan hanya untuk kepandaian semata, tapi untuk keselamatan jiwa, dan arah hidup yang benar. 

    Ada satu nasehat yang terucapkan dari salah satu guru saya saat belajar di pondok dulu. 

كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ

    Artinya :Jadilah engkau (1) orang berilmu, atau (2) orang yang menuntut ilmu, atau (3) orang yang mau mendengarkan ilmu, atau (4) orang yang menyukai ilmu. Dan (5) janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.

    Nasihat ini tak hanya memotivasi, tetapi juga mengingatkan. Mari kita renungkan satu per satu.

1. Jadilah Orang Berilmu

    Ini adalah puncak dari perjalanan intelektual dan spiritual. Orang berilmu tidak hanya cerdas, tapi juga bijaksana. Ia tahu kapan bicara dan kapan diam. Ilmunya bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk membawa manfaat bagi sekitar. Menjadi orang berilmu berarti menjadi pelita dalam kegelapan.

2. Atau Orang yang Menuntut Ilmu

   Tak semua orang langsung bisa mengajar. Menuntut ilmu adalah tahap awal dan berkelanjutan. Seorang penuntut sejati tahu bahwa ilmu tak pernah habis digali. Dengan menjadi penuntut, kita menunjukkan sikap rendah hati, semangat memperbaiki diri, dan kesiapan untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.

3. Atau Orang yang Mau Mendengarkan Ilmu

    Ada kalanya kita belum bisa belajar secara aktif. Tapi kita masih bisa duduk dan mendengar. Mendengarkan ilmu adalah bentuk penghormatan kepada kebenaran. Meskipun tampak pasif, mendengar dengan hati terbuka bisa menjadi awal perubahan besar dalam hidup.

4. Atau Orang yang Mencintai Ilmu

    Inilah posisi yang tidak kalah mulia. Cinta kepada ilmu akan menuntun seseorang untuk mendekati kebenaran, meski mungkin belum bisa belajar secara rutin atau mendalam. Rasa cinta itu akan menjaga hati tetap haus akan pengetahuan, dan membuka pintu hidayah dari arah yang tak disangka.

Tapi Jangan Jadi yang Kelima

    Siapakah yang kelima itu?

    Yaitu orang yang tidak berilmu, tidak mau belajar, enggan mendengar, dan tidak mencintai ilmu. Mereka menutup diri dari cahaya dan berjalan dalam kegelapan. Inilah posisi yang paling merugikan. Mereka yang seperti inilah yang dikatakan: "maka kamu akan celaka."

    Bukan karena bodoh, tapi karena memilih untuk tetap bodoh. Bukan karena tidak bisa belajar, tapi karena menolak belajar. Dan bukan karena tidak tahu, tapi karena tidak mau tahu.

    Tentukan pilihanmu sekarang. Setiap hari adalah kesempatan untuk memilih. Mau jadi orang yang bagaimana? mungkin kita belum bisa jadi ulama, guru, atau penulis buku. Tapi kita bisa mulai dengan mencintai ilmu, mendengarkan dengan ikhlas, atau membuka buku dan membaca walau hanya satu halaman.

    Yang penting: jangan jadi yang kelima. Karena dari situlah celaka bermula.

    Wallahu A'lam.

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BKM Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong Buka Daurah Al-Quran Ramadhan

Kabar gembira bagi pecinta Al-Quranul Karim. Badan Kemakmuran Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong membuka pendaftaran Daurah Al Quran Ramadhan bagi anda pejuang-pejuang menghafal atau muraja'ah Alquran dan sangat cocok bagi anda yang ingin memperbaiki bacaan anda langsung di bina oleh Ustadz Irvan Ardian, M.Pd dan ustadz lain yang tergabung dalam kegiatan Daurah ini.  Berikut Persyaratan: 1. Umur minimal 6-40 tahun 2. Mengikuti segala aturan Daurah Ramadhan Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong terbuka untuk umum (Lk/Pr)  Waktu Daurah: 09:30 - 15:30 ( Full Day)  09:30 - 11:30 ( Half Day pagi)  14:30 - 15:30 ( Half Day siang)  Infaq Pendaftaran Full Day : Rp. 500.000 Half Day ( Pagi/Siang ) : Rp. 300.000 Benefit 1. Tahun, Tahfidz, Muraja'ah dan Iqra 2. Metode Tahsin Asy-Syafi'i 3. Target 1 Juz Mutqin 4. Guru berpengalaman 5. Dinul Islam 6. Tempat yang nyaman ( Full AC)  Jika ada pertanyaan silahkan hubungi langsung kontak berikut: 0853-1408-3898. Buru...

Pengalaman Pertama Menjadi Pembina Upacara di MAN 2 ACEH BESAR

Penulis : Rezal Fajmi Hari Senin, 10 Oktober 2016 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa PPL. Untuk pertama kalinya, saya mendapat tugas menjadi pembina upacara bendera di sekolah tempat saya mengajar di Montasik. Sejak seminggu sebelumnya, saya sudah merasa berdebar. Malam sebelum hari H, saya mempersiapkan amanat dengan serius, memikirkan kata-kata yang tepat agar bisa menyentuh hati para siswa. Pagi itu, udara Montasik terasa segar dengan sinar matahari yang mulai hangat. Lapngan sekolah sudah dipenuhi para siswa, guru, dan staf yang berdiri rapi. Saat pembaca acara mempersilakan saya menuju tempat yang telah disediakan, langkah saya terasa mantap meski jantung berdetak kencang. Dalam amanat, saya mengangkat tema “Pentingnya Menjaga Waktu” . Saya memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana kepada para siswa: “Siapa yang pernah datang terlambat ke sekolah?” Beberapa siswa tersenyum malu-malu. Saya lalu menjelaskan bahwa waktu adalah ...

Kunjungan Edukasi Siswa Kelas 6 Cordova ke Kesbangpol Aceh

Penulis : Ibnu Adam Hari rabu, 15 Januari 2025 saya di ikut sertakan bersama siswa kelas 6 Cordova melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi (Kunjed) ke KESBANGPOL Provinsi Aceh serta wali kelasnya. Sedikit cerita kenapa harus ke KESBANGPOL, wali kelas menyiapkan bebarapa indikator pelajaran buku TEMA (buku belajar siswa) salah satunya Kesatuan dan Persatuan yang juga terpilih untuk dijadikan bahan dan tujuan kunjed, karena indikator yang terpilih terkait kesatuan dan persatuan maka tempat yang cocok di jadikan kunjed adalah kesbangpol yang memiliki ruang memorial perdamaian Gerakan Aceh Merdeka biasa di sebut GAM. Tiba disana kami di sambut oleh petugas dan diarahkan langsung ke ruang memorial perdamaian yang berisi peninggalan artefak GAM, foto dan informasi perjalanan damai di Aceh. Sembari menunggu tour guide menghampiri kami, para siswa langsung mengisi lembar kerja mereka yang di berikan wali kelas, ada juga yang meliha foto yang di pamerkan dalam ruangan juga ada yang ...