Hari rabu, 15 Januari 2025 saya di ikut sertakan bersama siswa kelas 6 Cordova melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi (Kunjed) ke KESBANGPOL Provinsi Aceh serta wali kelasnya. Sedikit cerita kenapa harus ke KESBANGPOL, wali kelas menyiapkan bebarapa indikator pelajaran buku TEMA (buku belajar siswa) salah satunya Kesatuan dan Persatuan yang juga terpilih untuk dijadikan bahan dan tujuan kunjed, karena indikator yang terpilih terkait kesatuan dan persatuan maka tempat yang cocok di jadikan kunjed adalah kesbangpol yang memiliki ruang memorial perdamaian Gerakan Aceh Merdeka biasa di sebut GAM.
Tiba disana kami di sambut oleh petugas dan diarahkan langsung ke ruang memorial perdamaian yang berisi peninggalan artefak GAM, foto dan informasi perjalanan damai di Aceh.
Sembari menunggu tour guide menghampiri kami, para siswa langsung mengisi lembar kerja mereka yang di berikan wali kelas, ada juga yang meliha foto yang di pamerkan dalam ruangan juga ada yang bertanya-tanya ke saya terkait foto tersebut.
Saat tiba Tour Guide kami memanggilnya pak dian, beliau menjelaskan barang-barang yang ada di dalam ruangan dan paling menarik bagi saya adalah saat beliau menjelaskan peristiwa tragedi kemanusiaan di Aceh dan jalan panjang perdamaian di Aceh. Oh iya saya belum menjelaskan apa yang terjadi di aceh di masa soeharto menjabat sebagai presiden RI? masa itu aceh terjadi konflik antara GAM dengan RI dan pada tahun 90an aceh ditetapkan sebagai daerah DOM (Daerah Operasi Militer) serta dicabut kembali pada tanggal 7 Agustus 1998.
Apa itu MoU Helsinki ? tanya siswa.
"Nota kesepakatan/kesepemahaman antara pemerintah indonesia dan GAM" jawab bang dian,
"kesepakatan damai pada tahun 2005 di Helsingki, Finlandia. perjanjian damai itu di cetus Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla ia menunjuk Hamid Awaluddin sebagai koordinator perunding mewakili pemerintah indonesia. sementara koordinator perunding GAM yaitu Malik Mahmud Al-Haytar." lanjutnya.
Setelah mendengar penjelasan bang dian memberi kami kesempatan menonton film dokumenter yang berisi kegiatan beberapa EX Kombatan GAM setelah MoU Helsinki.
Tak lupa juga para siswa di beri kesempatan untuk bertanya.
"Belajar dengan sungguh-sungguh ya adik-adik, sekarang kita tidak berperang lagi dengan senjata tapi sekarang zamannya perang pemikiran" Pesan bang dian.
Setelah itu kami foto bersama dan pamit pulang melanjutkan kegiatan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar