Langsung ke konten utama

Kesedihan Fateema Saat Lupa Membaaca Doa Makan

Penulis : Rezal Fajmi

Fateema adalah gadis mungilnya ibunda fara berumur 5 tahun, dia bersekolah di TK Babussalam, sepulang dari sekolah langsung ke kamar menggantikan pakaian dan menaruh pada tempat nya tanpa harus di beritahukan lagi.

"Ibundaaaa... Fateema main dulu yaaa..." Teriak sambil lari mendekati ibunda. 

"Makan dulu bunayya" Sahut ibunda

"Nanti, pulang dari rumah bang bang EL  ibunda" Jawab Fateema sambil cium tangan ibunda (salam). 

Fateema langsung lari keluar suara telapak kakinya semakin kecil dan menjauh sampai tak terdengar lagi. Biasanya Fateema kalau sudah ke rumah bang EL lama balik kerumah karena di sana banyak anak-anak lain juga main bersama.

"Fateema, Ayoo... cepat kesini, kami sudah menunggu lama nih" teriak bang EL dari jauh.

"Iyaa... tunggu" jawab Fateema dengan nafas ngos-ngosan.

"Hari ini kita main petak umpet" kata bag EL.
 
"Ok... tapi Fateema gak mau yang jaga ya! " Jelas Fateema sambil tersenyum malu

"Weeee... Enak saja" teriak teman-teman.

"Pompimpa dulu cari siapa yang jaga dulu" sebut Ica sebagai penengah.

Pada akhirnya Bang EL yang jaga, semuanya berlari, bersembunyi di tempat yang dianggap aman. Ada yang deg-degaa. ada yang takut ketahuan. Pada saat permainan sudah mulai, satu persatu sudah ditemukan hanya Fateeama dan Lena yang tersisa.

"Lenaa... Fateemaaa... di mana kalian?" panggil Bang EL 3X

Lena dan Fateema bersembunyi di belakang rumah hampir ketiduran saat menunggu dicari. Tiba-tiba suara panggilan Bang El mulai terdengar sangat dekat.

"Bhaaaa,,, ternyata kalian disini sembunyinya" Teriak Bang El sambil ketawa melihat ekspresi Fateema dan Lena terkejut.

Saking terkejutnya Lena dan Fateema sedih keluar dari persembunyian dengan raut wajah murung. Tetapi itu tidak jadi masalah bagi mereka untuk melanjutkan permainan sampai selesai.

"Brrrrrrr...." suara perut.

"Suara perut siapa siapa itu nyaring sekali" tanya Lena

"Suara perut Fateema karena sudah lapar ni" Jawab Fateema malu

"Fateema izin balik dulu ya tema-teman" Lanjutnya.

Sesampai di depan gerbang rumah, aroma sedap mulai menarik tubuh fateema kedalam rumah menuju dapur.

"Assalamu'alaikum Ibunda" seru  fateema

"Wa'alaikumussalam, Eh Fateema sudah pulang, mandi dulu setelah itu kita makan" jawab ibunda

"Baik Ibunda, tapi  ibunda masak apa ?" lanjut Fateema

"Masak kuah soto kesukaan mu" jawab bunda , 

"Ayoo bergegas mandi" perintah ibunda.

"Siap ibun" Jawab Fateeama dengan ekspresi senang gembira berjalan menuju kamar.

Ibunda melanjtukan masak yang belum siap. Bebebrapa menit kemudian Fateema selesai mandi dan langsung membantu ibunda menyiapkan makanan di atas meja makan, terdengar salam dari depan pintu rumah dengan suara bass.

"Wa'alaikumussalam" Jawab Ibunda dan Fateema.

"Alhamdulillah, Ayahanda sudah pulang" seru Fateema dengan senang.

"Maa Syaa Allah, makanannya sudah terhidang" balas Ayahanda.

"Siapa yang memasak semua ini?" tanya Ayahanda

"Ibunda dong Ayahanda, Fateeama hanya bantu Ibunda" jawab Fateema.

"Nanti kalau Fateema sudah bisa masak, Fateema akan masak untuk Ayahanda juga Ibunda" gumam Fateema dengan senang.

"Alhamdulillah, Ayahanda dan Ibunda dikarunia Anak yang Shalehah oleh Allah". jelas Ayah.

"Ayoo kita makan jangan lupa baca doa" Ajak Ibunda.

"Ayoo Ibunda, sudah gak sabar lagi nih" Sahut Fateema yang tergesa-gesa untuk makan.

Saking laparnya Fateema langsung melahap dengan cepat makanannya sehingga dia melupakan sesuatu saat makan dan di pertengahan makan sontak dia berhenti dan sedih.

"Kenapa bunayya" tanya ibunda yang khawatir.

"Ibundaaaaa... Fateemaa lupa baca doa makan" gumam Fateema dengan berlinang air mata.

"Tidak apa-apa, jangan sedih, bunayya bisa baca saat ingat" jelas bunda,

"بِسْمِ اللَّهِ أَوَلَهُ وأَخِرَهُ" lanjut bunda

"Iya sayang jangan sedih, kata rasulullah:
إذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذَكْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَأَخِرَهُ

Artinya :  Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah, Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan : "Bismillah Awwalahu wa Akhirahu HR. Abu Daud: 3767 dan At Tirmidzi: 1858) jelas Ayah.

"Alhamulillah, terima kasih ayahanda dan ibunda" sahut Fateema dengan mulut senyum lebar.

Hanana melanjutkan makannya setelah membaca doa yang baru diajarkan ibundanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BKM Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong Buka Daurah Al-Quran Ramadhan

Kabar gembira bagi pecinta Al-Quranul Karim. Badan Kemakmuran Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong membuka pendaftaran Daurah Al Quran Ramadhan bagi anda pejuang-pejuang menghafal atau muraja'ah Alquran dan sangat cocok bagi anda yang ingin memperbaiki bacaan anda langsung di bina oleh Ustadz Irvan Ardian, M.Pd dan ustadz lain yang tergabung dalam kegiatan Daurah ini.  Berikut Persyaratan: 1. Umur minimal 6-40 tahun 2. Mengikuti segala aturan Daurah Ramadhan Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong terbuka untuk umum (Lk/Pr)  Waktu Daurah: 09:30 - 15:30 ( Full Day)  09:30 - 11:30 ( Half Day pagi)  14:30 - 15:30 ( Half Day siang)  Infaq Pendaftaran Full Day : Rp. 500.000 Half Day ( Pagi/Siang ) : Rp. 300.000 Benefit 1. Tahun, Tahfidz, Muraja'ah dan Iqra 2. Metode Tahsin Asy-Syafi'i 3. Target 1 Juz Mutqin 4. Guru berpengalaman 5. Dinul Islam 6. Tempat yang nyaman ( Full AC)  Jika ada pertanyaan silahkan hubungi langsung kontak berikut: 0853-1408-3898. Buru...

Pengalaman Pertama Menjadi Pembina Upacara di MAN 2 ACEH BESAR

Penulis : Rezal Fajmi Hari Senin, 10 Oktober 2016 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa PPL. Untuk pertama kalinya, saya mendapat tugas menjadi pembina upacara bendera di sekolah tempat saya mengajar di Montasik. Sejak seminggu sebelumnya, saya sudah merasa berdebar. Malam sebelum hari H, saya mempersiapkan amanat dengan serius, memikirkan kata-kata yang tepat agar bisa menyentuh hati para siswa. Pagi itu, udara Montasik terasa segar dengan sinar matahari yang mulai hangat. Lapngan sekolah sudah dipenuhi para siswa, guru, dan staf yang berdiri rapi. Saat pembaca acara mempersilakan saya menuju tempat yang telah disediakan, langkah saya terasa mantap meski jantung berdetak kencang. Dalam amanat, saya mengangkat tema “Pentingnya Menjaga Waktu” . Saya memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana kepada para siswa: “Siapa yang pernah datang terlambat ke sekolah?” Beberapa siswa tersenyum malu-malu. Saya lalu menjelaskan bahwa waktu adalah ...

Kunjungan Edukasi Siswa Kelas 6 Cordova ke Kesbangpol Aceh

Penulis : Ibnu Adam Hari rabu, 15 Januari 2025 saya di ikut sertakan bersama siswa kelas 6 Cordova melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi (Kunjed) ke KESBANGPOL Provinsi Aceh serta wali kelasnya. Sedikit cerita kenapa harus ke KESBANGPOL, wali kelas menyiapkan bebarapa indikator pelajaran buku TEMA (buku belajar siswa) salah satunya Kesatuan dan Persatuan yang juga terpilih untuk dijadikan bahan dan tujuan kunjed, karena indikator yang terpilih terkait kesatuan dan persatuan maka tempat yang cocok di jadikan kunjed adalah kesbangpol yang memiliki ruang memorial perdamaian Gerakan Aceh Merdeka biasa di sebut GAM. Tiba disana kami di sambut oleh petugas dan diarahkan langsung ke ruang memorial perdamaian yang berisi peninggalan artefak GAM, foto dan informasi perjalanan damai di Aceh. Sembari menunggu tour guide menghampiri kami, para siswa langsung mengisi lembar kerja mereka yang di berikan wali kelas, ada juga yang meliha foto yang di pamerkan dalam ruangan juga ada yang ...