Langsung ke konten utama

Menilik Kebiasaan Warga Gampoeng Meunasah Baet Saat Ada Orang Meninggal


Oleh Rezal Fajmi
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian tanpa terkecuali. Makanya selama hayat masih terkandung dibadan pergunakanlah untuk meraup bekal kembali pada Ilahi Rabb karena ajal tidak mengenal umur dan waktu jika sudah waktunya tidak ada yang bisa menahan atau melambatkannya.

Meunasah baet salah satu desa yang ada di kecamatan Krueng Barona Jaya kabupaten Aceh Besar provinsi Aceh. Memiliki 4 dusun : Dusun Sahara, Dusun Arafah, Dusun Marwah dan dusun Safar.

Ketika ada warga meninggal di salah satu dusun, pertama sekali kerabat si mayit akan mengabari pak "Keuchik" atau kepala desa, kemudian kepala desa meneruskan ke imam gampoeng, selanjutnya imum gampong akan mengabari seluruh masyarakat dengan Peh tieng (memukul lonceng) pertanyaannya, apakah suaranya akan terdengar ke seluruh desa ? ya terdengar dengan sangat jelas.

Digampong meunasah baet ada organisasi Fardhu Kifayah yang beranggotakan perangkat gampoeng, Oraganisasi ini bertugas untuk memberikan perlengkapan fardhu kifayah (Kain kafan, Papan kayu, kapur barus, minyak keumenyan, kapas dll.) dan keperluan lain seperti makanan, minuman untuk penggali kubur dan beras untuk ahli mayit. Namun setiap masyarakat yang bergabung harus menyetor uang Rp. 5000 /kartu keluarga setiap bulannya.

Satu persatu masyarakat meunasah baet mendatangi rumah duka, sebagian membaca surah yasin, menemani keluarga yang ditinggal dan menyiapkan keperluan yang dibutuhkan saat itu, diwaktu yang sama pemuda gampoeng langsung mendirikan tenda dihalaman depan rumah, menyusun kursi dengan rapi dan sebagian pergi ke tempat pemakaman guna menggali kuburan.

Ibu-ibu/bapak-bapak yang bertugas melaksanakan takjiz mayit (tergantung jenazah laki/perempuan) mulai dari memandikan dan mengafani biasa sebelum menutup kepala jenazah petugas memanggil keluarga yang ingin melihat wajah jenazah terakhir kali di persilahkan. selanjutnya jenazah di masukkan ke kerenda di bawa ke halaman depan rumah guna tengku imum siprek breuh pade untuk terakhir kali dan tgk imum berpidato di depan jenazah isinya berupa memberi peringatan untuk yang masih hidup dan memberitahukan kepada masyarakat yang memiliki hutang piutang dengan jenazah agar dapat menyelesaikan dengan ahli bait.

Selanjutnya jenazah di antarkan ke Meunasah untuk dishalatkan, warga beramai-ramai mengikuti dan juga melaksanakan shalat jenazah berjamaah. Selesai itu, jenazah di antarkan oleh masyarakat  ke peristirahatan terakhir yaitu kuburan umum, namun ada juga jenazah dimakamkan di kuburan keluarga.

Sesampai di kuburana pemuda menyambutnya dan melaksanakan kewajiban terakhir bagi muslim saat ada orang yang meninggal yaitu menguburkannya. Masyarakat biasanya meminta dari keluarga untuk masuk kedalam kuburan guna memangku jenazah dan menempatkan jenazah di dalam lubang yang ada di dalam kuburan setelah itu masyarakat secara bergantian menguburkan jenazah.

Selesain menguburkan tengku imum gampong memberi pengumuman bahwa nanti malam akan dilaksanakan Shamadiah atau berdoa bersama di Meunasah  sampai tiga malam berturut-turut yang akan di pimpin ooleh tengku imum.

Selama Shamadiah berlangsung para salah satu kepala dusun membawa makanan dan minuman guna untuk menikmati bersama sama dengan jamaah yang merupakan masyarakat dan anggota keluarga, kegiatan bawa makanan saat Shamadiah terus dilakukan sampai malam ketiga dan yang membawa juga berganti-gantian dengan dusun yang lain.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BKM Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong Buka Daurah Al-Quran Ramadhan

Kabar gembira bagi pecinta Al-Quranul Karim. Badan Kemakmuran Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong membuka pendaftaran Daurah Al Quran Ramadhan bagi anda pejuang-pejuang menghafal atau muraja'ah Alquran dan sangat cocok bagi anda yang ingin memperbaiki bacaan anda langsung di bina oleh Ustadz Irvan Ardian, M.Pd dan ustadz lain yang tergabung dalam kegiatan Daurah ini.  Berikut Persyaratan: 1. Umur minimal 6-40 tahun 2. Mengikuti segala aturan Daurah Ramadhan Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong terbuka untuk umum (Lk/Pr)  Waktu Daurah: 09:30 - 15:30 ( Full Day)  09:30 - 11:30 ( Half Day pagi)  14:30 - 15:30 ( Half Day siang)  Infaq Pendaftaran Full Day : Rp. 500.000 Half Day ( Pagi/Siang ) : Rp. 300.000 Benefit 1. Tahun, Tahfidz, Muraja'ah dan Iqra 2. Metode Tahsin Asy-Syafi'i 3. Target 1 Juz Mutqin 4. Guru berpengalaman 5. Dinul Islam 6. Tempat yang nyaman ( Full AC)  Jika ada pertanyaan silahkan hubungi langsung kontak berikut: 0853-1408-3898. Buru...

Pengalaman Pertama Menjadi Pembina Upacara di MAN 2 ACEH BESAR

Penulis : Rezal Fajmi Hari Senin, 10 Oktober 2016 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa PPL. Untuk pertama kalinya, saya mendapat tugas menjadi pembina upacara bendera di sekolah tempat saya mengajar di Montasik. Sejak seminggu sebelumnya, saya sudah merasa berdebar. Malam sebelum hari H, saya mempersiapkan amanat dengan serius, memikirkan kata-kata yang tepat agar bisa menyentuh hati para siswa. Pagi itu, udara Montasik terasa segar dengan sinar matahari yang mulai hangat. Lapngan sekolah sudah dipenuhi para siswa, guru, dan staf yang berdiri rapi. Saat pembaca acara mempersilakan saya menuju tempat yang telah disediakan, langkah saya terasa mantap meski jantung berdetak kencang. Dalam amanat, saya mengangkat tema “Pentingnya Menjaga Waktu” . Saya memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana kepada para siswa: “Siapa yang pernah datang terlambat ke sekolah?” Beberapa siswa tersenyum malu-malu. Saya lalu menjelaskan bahwa waktu adalah ...

Kunjungan Edukasi Siswa Kelas 6 Cordova ke Kesbangpol Aceh

Penulis : Ibnu Adam Hari rabu, 15 Januari 2025 saya di ikut sertakan bersama siswa kelas 6 Cordova melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi (Kunjed) ke KESBANGPOL Provinsi Aceh serta wali kelasnya. Sedikit cerita kenapa harus ke KESBANGPOL, wali kelas menyiapkan bebarapa indikator pelajaran buku TEMA (buku belajar siswa) salah satunya Kesatuan dan Persatuan yang juga terpilih untuk dijadikan bahan dan tujuan kunjed, karena indikator yang terpilih terkait kesatuan dan persatuan maka tempat yang cocok di jadikan kunjed adalah kesbangpol yang memiliki ruang memorial perdamaian Gerakan Aceh Merdeka biasa di sebut GAM. Tiba disana kami di sambut oleh petugas dan diarahkan langsung ke ruang memorial perdamaian yang berisi peninggalan artefak GAM, foto dan informasi perjalanan damai di Aceh. Sembari menunggu tour guide menghampiri kami, para siswa langsung mengisi lembar kerja mereka yang di berikan wali kelas, ada juga yang meliha foto yang di pamerkan dalam ruangan juga ada yang ...