Langsung ke konten utama

Istriku Adalah Teman Kecilku

 

Aku dan Istriku


 Oleh : Rezal Fajmi

Perkenalan dimulai saat aku di ajak temanku Rafsanjani bermain di dusun Arafah salah satu dusun yang ada di desa meunasah baet.

 

"teman-teman, ini Rezal temanku" ucap Rafsanjani

"salam kenal semua" ucapku dengan hati senang. 

 

Di antara teman-teman rafsan ada satu anak perempuan yang baik hati dan cantik jelita namanya Fara Inka. Dia suka berbagi dengan setiap kami bermain bersama.

 

"Rezal mau minum? " ucapnya

"Mau... Mau.." jawabku dengan sumringah. 

 

Senang. 

Bahagia. 

Pada saat itu aku ikut Rafsanjani bermain PS (Play Station) di rumhanya. 

 

Tetapi aku merasa sedih dalam beberapa minggu dia tidak pernah nampak lagi di saat kami bermain, ntah kemana dia pergi dan saat bermain PS di rumahnya juga tidak pernah nampak hanya ada adik laki lakinuy  dan aku tidak pernah menanyakan ke Rafsanjani. 

 

 

10 tahun kemudian saat aku sudah mempunyai HP android dan aku memasang salah satu aplikasi chatingan muncul profil dia dan aku langsung menyapanya via chattingan. 

 

"Hai fara,  apa kabar?" tulisku

"Baik" balasnya. 

"apa kamu masih mengenalku?  Dulu kita pernah main bareng loh" tulisku lagi.

"iya masih,  kamu apa kabar? "lanjutnya. 

"Alhamdulillah baik".

"sudah lama ya kita tidak bertemu, sekarang kamu tinggal di mana?" tulisku lagi

"iya, dulu aku tinggal di toko papaku,  sekarang sudah di meunasah baet lagi" jawabnya lagi. 

 

Obralan itu berlangsung sangat lama, sampai tak terasa waktu berjalan dengan cepat.  

 

Di lain waktu,  aku terpilih menjadi ketua Remaja Mesjid Babussalam, setiap ketua membutuhkan anggota kebetulan juga saya sedang mencari anggota yang banyak sebelum memutuskan untuk membuat struktur organisasi. 

 

"oh iya,  coba aku tanya fara,  mungkin dia mau bergabung dengan Remaja mesjid" tuturku dalam hati.

 

"Fara" tulisku di obrolan aplikasi

 

1 jam belum terbalas

2 jam kemudian juga belum terbalasi

5 jam kemudian baru dibalas 

 

"iya,  kenapa Rezal"?

 

Ting.... Bunyi notifikasi hpku,  aku langsung buka aplikasi,  ternyata fara sudah membalas. 

 

"Fara Mau bergabung dengan Remaja masjid?" Tulisku dengan penuh harapan. 

"mau,  bagaimana caranya"  balasnya. 

"besok setelah shalat asar berjamaah datang saja kemesjid" tulisku. 

 

Alhamdulillah dia datang, acara berjalan dengan lancar tanpa kendala sedikit pun dan dia terpilih menjadi sekretaris umum remaja mesjid.


Banyak Event-Event besar yang di buat oleh remaja mesjid berjalan seperti yang di kehendaki, saat Event besar berlangsung dia dan teman-temanya termasuk orang-orang yang aktif. satu hal yang saya tidak senang ketika beberapa temanku seperti mendekatinya namun aku kembali merasa senang ketika  dia bersikap dingin kepada teman-temanku. Mungkin inilah yang di namakan cinta oleh anak remaja sekarang. hehe.


"Fara, aku mau menyampaikan nia baikku padamu, apakah kamu sudah ada yang meminang"? Ucapku dengan jantung berdebar debar.

"Belum, kenapa ya ?" jawabnya.

"Apakah aku boleh meminangmu ? ucapku lagi.

"Boleh, memangnya kamu sudah siap ? jika siap datang saja kerumahku, minta ke orang tuaku" lanjutnya.

"Saya sudah siap" Jawabku dengan lantang.


Berita aku suka ke salah satu teman kecilku pun terdengar oleh orang tuaku dan mereka mensuport aku setelah mereka mendengar penjelasanku panjang lebar saat makam malam bersama dirumah.

Hari Ahad, hari dimana aku sangat gugup dan gemetaran, karena hari itu aku kerumahnya sendirian untuk berkenalan dengan orang tuanya dan meminangnya terlebih dulu sebelum "Selangke" membantuku meminangnya.

"Bismillah, Ya Allah permudahkanlah urusanku hari ini" pintaku kepada Allah dengan hati gugup.

Langkah demi langkah aku atur dan tidak terlepas dengan doa, tidak terasa pintu gerbang dan pintu rumahnya sudah nampak begitu jelas, aku semakin gerogi.

"Bismllah Rezal, In Syaa Allah kamu bisa menyampaikan niat baikmu" Ucapku dalam hati. 


Tok..tok...tok...

"Assalamu'alaikum" Ucapku dengan suara sedang

"Wa'alaikumussalam" jawab dengan suara laki-laki dan perempuan di dalam rumah.


Pintu sudah dibuka dan aku depersilahkan masuk, mereka menyambutku dengan hangat dan menerima niat baikku. hatiku merasa lega dan senangnya luar biasa.

"Alhamdulillah" teriakku dalam hati.

Mereka mengatakan kepadaku agar aku membawa Selangke kerumah. Oh iya "Selangke" merupakan seorang utusan dari pihak laki -laki yang ingin meminang si perempuan, dia akan menyampaikan niat baik kita dan membahas segala keperluan dalam proses pernikahan.

Selangke ku saat itu adalah abang mamaku.

"Bagaimana hasilnya Om ?" tanyaku.

"Alhamdulillah proses peminangan berjalan dengan lancar" jawab om dengan tersenyum.


Om menyampaikan hasil diskusi tentang pernikahan kami kepada orang tuaku. salah satu hasil diskusinya adalah acara pernikahannya dilaksanakan pada hari jumat, 02 Juli 2021 di mesjid kemukiman.

kamipun menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk pernikahan mulai dari mahar, hantaran dan baju pengantin.

Datang berita sedih dari keluarga calon pengantinku bahwa Ayah Fara meninggal dunia, disat itu aku kaget dan tidak pernah menyangka. aku merasakan sedih apalagi calon pengantinku dia kehilangan sosok ayah yang sangat mencintai nya lebih dari apapun. 

"Ya Allah, aku akan berusaha akan menggantikan posisi ayahnya kelak setelah kami menikah". kataku dalam hati dengan penuh tekad. 

"Mudah-mudahan, setelah kesedihan ini akan segera datang kebahagiaan" lanjutku.  

Beberapa bulan kemudian hari berbahagiapun telah tiba, Aku bangun tidur sangat bersemangat, pergi ke mesjid untuk shalat subuh pun dengan senyuman bahagia. 

Semua keluargaku, teman-temanku sudah siap, kami pun berangkat. di dalam mesjid sudah duduk perempuan cantik shalehah dengan pakaian pernikahan wajahku berbinar-binar seraya menggerakkan kakiku kedalam mesjid.


Master Of Ceremony memulai acara pernikahan kami dengan hafalan surah Ar-rahman yang ku baca sebagai bentuk hadiah untuk istriku. selanjutnya akad nikah yang seharusnya Papa dari calon istriku, kini beralih ke adik papanya sebagai wali nikah.



"Saya nikahkan, Fara Inka Durrah Binti Bukhari dengan Mahar sekian sekian untukmu" Ucap waliku dengan lantang seraya berjabat tangan dengan kuat

"Saya terima nikahnya fara Inka Durrah Binti Bukhari dengan mahar sekian sekian tunai" Jawabku dengan lantang.

"Bagaimana saksi?" kata pak KUA

"SAH" Jawab semua saksi 

Alhamdulillah, kini teman kecilku yang begitu anggun cantik bak bidadari sah menjadi istriku.

"Ahlan Wasahlan ya Zaujatii Mahbuubah". Ucapku kepadanya dengan hati gembira.

"Ahlan Bik Yaa Zauji Mahbuubah"jawabnya dengan sumringah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BKM Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong Buka Daurah Al-Quran Ramadhan

Kabar gembira bagi pecinta Al-Quranul Karim. Badan Kemakmuran Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong membuka pendaftaran Daurah Al Quran Ramadhan bagi anda pejuang-pejuang menghafal atau muraja'ah Alquran dan sangat cocok bagi anda yang ingin memperbaiki bacaan anda langsung di bina oleh Ustadz Irvan Ardian, M.Pd dan ustadz lain yang tergabung dalam kegiatan Daurah ini.  Berikut Persyaratan: 1. Umur minimal 6-40 tahun 2. Mengikuti segala aturan Daurah Ramadhan Mesjid Jami' Babussalam Lam Ujong terbuka untuk umum (Lk/Pr)  Waktu Daurah: 09:30 - 15:30 ( Full Day)  09:30 - 11:30 ( Half Day pagi)  14:30 - 15:30 ( Half Day siang)  Infaq Pendaftaran Full Day : Rp. 500.000 Half Day ( Pagi/Siang ) : Rp. 300.000 Benefit 1. Tahun, Tahfidz, Muraja'ah dan Iqra 2. Metode Tahsin Asy-Syafi'i 3. Target 1 Juz Mutqin 4. Guru berpengalaman 5. Dinul Islam 6. Tempat yang nyaman ( Full AC)  Jika ada pertanyaan silahkan hubungi langsung kontak berikut: 0853-1408-3898. Buru...

Pengalaman Pertama Menjadi Pembina Upacara di MAN 2 ACEH BESAR

Penulis : Rezal Fajmi Hari Senin, 10 Oktober 2016 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa PPL. Untuk pertama kalinya, saya mendapat tugas menjadi pembina upacara bendera di sekolah tempat saya mengajar di Montasik. Sejak seminggu sebelumnya, saya sudah merasa berdebar. Malam sebelum hari H, saya mempersiapkan amanat dengan serius, memikirkan kata-kata yang tepat agar bisa menyentuh hati para siswa. Pagi itu, udara Montasik terasa segar dengan sinar matahari yang mulai hangat. Lapngan sekolah sudah dipenuhi para siswa, guru, dan staf yang berdiri rapi. Saat pembaca acara mempersilakan saya menuju tempat yang telah disediakan, langkah saya terasa mantap meski jantung berdetak kencang. Dalam amanat, saya mengangkat tema “Pentingnya Menjaga Waktu” . Saya memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana kepada para siswa: “Siapa yang pernah datang terlambat ke sekolah?” Beberapa siswa tersenyum malu-malu. Saya lalu menjelaskan bahwa waktu adalah ...

Kunjungan Edukasi Siswa Kelas 6 Cordova ke Kesbangpol Aceh

Penulis : Ibnu Adam Hari rabu, 15 Januari 2025 saya di ikut sertakan bersama siswa kelas 6 Cordova melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi (Kunjed) ke KESBANGPOL Provinsi Aceh serta wali kelasnya. Sedikit cerita kenapa harus ke KESBANGPOL, wali kelas menyiapkan bebarapa indikator pelajaran buku TEMA (buku belajar siswa) salah satunya Kesatuan dan Persatuan yang juga terpilih untuk dijadikan bahan dan tujuan kunjed, karena indikator yang terpilih terkait kesatuan dan persatuan maka tempat yang cocok di jadikan kunjed adalah kesbangpol yang memiliki ruang memorial perdamaian Gerakan Aceh Merdeka biasa di sebut GAM. Tiba disana kami di sambut oleh petugas dan diarahkan langsung ke ruang memorial perdamaian yang berisi peninggalan artefak GAM, foto dan informasi perjalanan damai di Aceh. Sembari menunggu tour guide menghampiri kami, para siswa langsung mengisi lembar kerja mereka yang di berikan wali kelas, ada juga yang meliha foto yang di pamerkan dalam ruangan juga ada yang ...